CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 26 Maret 2009

GLOBAL WARMING EFFECTS


Sebagai seorang geologist, aku ini masih sulit menerima bahwa fenomena global warming ini dapat “dicegah“. Saya kok yakin bahwa global warming ini lebih bersifat natural ketimbang “man made“. Walaupun begitu bukan berarti bahwa emisi karbon itu tidak berbahaya loo. Emisi karbon hanyalah bersifat polutan, artinya emisi karbon dari cerobong, maupun dari knalpot dan sebagainya, itu jelas “menganggu” dan mempengaruhi kenyamanan. Dalam skala kecil misalnya kalau kita berada pada satu kota yang pengap dengan asap kenalpot, maka kita akan merasakan udara semakin terasa panas. Tetapi panas ini disebabkan oleh sifat-sifat asap yang menghambat penghantaran panas.Yang saya takutkan adalah kalau kita menganggap bahwa kalau manusia berhasil mengurangi emisi sampai nol maka diharapkan pasti pemanasan global dapat distop. Ini yang aku khawatirkan.
Karena kalau ini yang ada didalam benak manusia, maka secara naluriah manusia akan mati-matian memerangi pengurangan emsisi gas buang karena dianggap sebagai “musuh utama” atau “penyebab utama” dari fenomena global warming. Sehingga setiap usaha riil (fisik) serta olah otak (berdikusi, konperensi, seminar dll), akan ditargetkan dalam menghadapi global warming hanyalah ke arah pengurangan emisi ini saja.
Lah seandainya global warming itu merupakan kejadian alam biasa (hanya sebuah siklus panjang), seperti yang terlihat disebelah kiri ini. Maka kita (manusia) harus mempersiapkan segala sesuatu demi menghadapi pemanasan global ini. Persiapan menghadapi pemanasan global ini mirip kalau akan menghadapi musim tahunan saja.
Tetapi kali ini kita akan menghadapi perubahan iklim yang siklusnya mungkin ribuan tahun, jutaan tahun. Global warming-cooling bukanlah siklus satu tahunan saja. Gambar fluktuasi muka air laut disebelah ini, merupakan salah satu manifestasi dari global warming-cooling yang terekspressi pada naik-turunnya muka air laut. Perhatikan bahwa sepanjang hidupnya tinggi muka air laut lebihsering lebih tinggi dari ketinggiannya saat ini.Yang lebih parah lagi kalau global warming-cooling yang menurutku belum pasti akibat manusia ini dibisniskan.
Misalnya dengan salah satunya jual beli carbon emisi, seolah jual beli sesuatu yang tidak ada gunanya. Juga adanya pinjaman utang Bank Dunia atau IMF utk mengatasi penggundulan hutan dll, yang seharusnya tidak diperlukan. Semua ini bisa saja nantinya dianggap sebagai jebakan dari negara adidaya dan super power, serta negara maju yang selama ini memakai carbon seenaknya. Dan menjerat hutang ke negara miskin.
So … kalau ada pemikiran STOP GLOBAL WARMINGaku kok malah gedeg-gedeg sendiri. Jangan-jangan kita ini masuk ke Problema Columbus, dimana ada yang takut kecemplung pinggiran laut karena dikira laut itu seperti meja ! Ketakutan kita pada global warming semestinya bukanlah diantisipasi dengan mengutamakan pencegahan pemanfaatan sumberdaya (energi).

Sabtu, 21 Maret 2009

EKSPRESI SANG PAHLAWAN PORTUGAL

Inilah ekspresi sang pahlawan portugal"CHRISTIANO RONALDO".Ketika membela negaranya PORTUGAL.belaiu sekarang bermain di klub raksasa inggris bahkan dunia yaitu MANCHASTER UNITED.Dia mempersembahkan 2 juara liga inggris,satu tropi piala dunia antar club dan satu tropi piala champion sampai pada tahun 2008 untuk the red devil.Beliau juga mencatat banyak prestasi semenjak bergabung bersama MU.Yakni sebagai pemain terbaik eropa dan dunia versi FIFA pada tahun 2008.

Jumat, 20 Maret 2009

10 TAHUN REFOFMASI

10 tahun pascareformasi, Indonesia tidak banyak mengalami perubahan, baik di segi politik maupun ekonomi. Ini terbukti dengan belum adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat.
Menurut Fauzan Adhima (salah seorang siswa kelas x11 IA 2), Mengatakan bahwa agenda reformasi yang digembar-gemborkan tidak ada satu pun yang terwujud. ”Keadaan Indonesia tidak bertambah baik. Bahkan pemerintah gagal menstabilkan harga bahan pokok, harga kedelai tetap berada di atas daya beli masyarakat. Harga terigu serta beras juga merambat naik,” selama ini pun tidak berpengaruh terhadap tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran, dan pemberantasan korupsi. ”Pada tahun 2007, kemiskinan di daerah Jakarta Utara saja mengalami kenaikan 77 persen dibanding tahun 2005,” ketidakberhasilan reformasi di bidang ekonomi ini disebabkan pengadopsian kebijakan yang salah oleh Pemerintah Indonesia.
”Pemerintah meneruskan sistem neoliberalisme dan neokapitalisme dengan mengadopsi kebijakan ekonomi berdasarkan Konsensus Wahington (Washington Consensus),” Konsensus ini merupakan sistem liberalisasi perdagangan, liberalisasi investasi langsung, dan deregulasi (pengubahan peraturan yang menghalangi persaingan bebas). saya menilai ketidaksiapan Indonesia menghadapi kebebasan tersebut mengakibatkan kerugian bagi rakyat Indonesia.
Dari segi politik, saya berpendapat, kesalahan pemerintah terletak pada belum berubahnya sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia. ”Saat ini masih berlaku demokrasi kapitalisme yang dulu berlaku pada rezim Soeharto,”
Demokrasi kapital merupakan demokrasi yang tunduk kepada modal atau mereka yang memiliki uang. Selama keadaan ini berlangsung, maka demokrasi nilai yang seharusnya bersuara pada aspirasi rakyat tidak akan tercapai.
karena itu, solusi terbaik adalah menempatkan rakyat sebagai pengambil keputusan pemerintah. Ini dapat dilakukan dengan memilih pemimpin yang benar-benar berasal dari rakyat dan mengutamakan kepentingan rakyat. Dengan begitu, kebijakan yang dihasilkan pun merupakan kebijakan yang pro kepada rakyat.
”Kita membutuhkan pemimpin yang mengedepankan kepentingan publik, seperti mampu menstabilkan harga kebutuhan pokok, bukan sibuk mengonversi kebutuhan energi minyak ke gas,”